Rabu, 25 November 2009

HIDUP SEHAT DGN BERAT BADAN IDEAL

Kelebihan Berat Badan (Obesitas) adalah suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan, dimana jumlah normal untuk wanita berkisar antara 20-35%, sedangkan untuk pria berkisar antara 10-20%, kondisi ini bisa diukur dengan akurat menggunakan alat yang bernama Karada Scan.

Obesitas sendiri adalah suatu penyakit dan bukan merupakan variasi bentuk, bahkan dapat dikategorikan penyakit kronis serta epidemik karena sifatnya yang meluas.

Obesitas terjadi karena adanya kelebihan kalori (kalori yang masuk lebih banyak dari pada kalori yang dikeluarkan) karena makanan yang tinggi kadar karbohidrat dan lemaknya.

Penyakit-penyakit yang bisa timbul akibat dari Obesitas adalah sebagai berikut :
  1. Jantung, bagi penderita Obesitas kemungkinan untuk menderita penyakit Jantung Koroner adalah sebesar 99,9%.
  2. Hipertensi, yang terjadi karena tumpukan lemak yang menumpuk di pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengecil akibatnya tekanan darah jadi naik.
  3. Stroke (dulu lebih banyak karena Hipertensi yang menyebabkan pembuluh darahnya pecah)
  4. Peninggian Insulin (Hyper Insulinemia) yang berfungsi mengubah karbohidrat dan gula dalam nasi menjadi tenaga, namun bila insulinnya terlalu tinggi maka karbohidrat akan menjadi terlalu rendah sehingga orang jadi sering lemas, gemetaran, dan kadar gulanya turun.
  5. Diabetes karena Insulinnya terlalu rendah atau karena ada kerusakan dalam sel sehingga tidak bisa mengubah gula menjadi tenaga. 20 tahun yang lalu penderita Diabetes kebanyakan karena faktor keturunan, tetapi saat ini lebih disebabkan karena faktor pola makan seperti : fast food, trans fat, dsb.
  6. Kanker.
  7. Gangguan pada kantung empedu.
  8. Asam urat.
  9. Gangguan pada sendi dan tulang.
  10. Sering lemas dan mudah lelah.
  11. Varises.
  12. Gangguan tidur (jadi sering ngorok pada saat tidur), bisa terjadi yang namanya Sudden Death (mati mendadak) pada saat tidur.
  13. Peningkatan kolesterol dan trigliserid.
  14. Infertilitas (gangguan kesuburan, susah memiliki keturunan).
  15. Gairah seksual menurun.
  16. Buang air kecil yang tidak terkontrol.
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak bisa dilakukan dengan mengukur Body Mass Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT). BMI sangatlah akurat kecuali untuk kondisi-kondisi berikut :
  • Usia diatas 70 tahun.
  • Anak-anak dibawah 12 tahun.
  • Atlit karena banyak ototnya daripada lemaknya.
Rumus yang digunakan untuk menghitung BMI adalah :
BMI = Berat Badan (KG) / Tinggi Badan (M)2. Contoh misal seseorang dengan berat badan 65 Kg memiliki tinggi badan 1,65m, maka BMInya adalah 65/(1,65)2 = 23.87. hasil perhitungan bisa dicocokkan dengan tabel berikut :
  • Kurang dari 18 (Underweight) : memiliki resiko kekurangan gizi, pencernaan, pertumbuhan yang terganggu pada anak-anak.
  • 18,5 - 22,9 : Normal atau Ideal.
  • 23 - 24,9 : Overweight at Risk, dimana mulai terjadi resiko komplikasi masalah obesitas tadi.
  • 25 - 29,9 : Obesitas tingkat 1 dengan faktor resiko sedang, bisa terjadi meninggal mendadak.
  • Diatas 30 : Obesitas tingkat 2 dengan faktor resiko sangat membahayakan seperti meninggal mendadak.
Untuk menghitung berat badan yang ideal adalah :


  • Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan)2 * 22,9.

    Kalau ditinjau dari lokasi terjadinya penumpukan lemak yang paling berbahaya adalah pada bagian perut karena sangat mudah terlepas dan masuk kedalam aliran darah yang bisa menyebabkan terjadinya Stroke, jadi meskipun badannya kurus tapi perutnya buncit juga sangat berbahaya. Untuk mengetahui tingkat resiko pada tumpukan lemak diperut dapat dilakukan dengan mengukur lingkar perut tepat pada bagian pusar dengan kondisi berdiri.

    Untuk Pria :

    • Kurang dari 94 cm : Normal.
    • 94 - 102 : Resiko Ringan.
    • Diatas 102 : Resiko Tinggi.
    Untuk Wanita :

    • Kurang dari 80 cm : Normal
    • 80 - 88 cm : Resiko Ringan.
    • Diatas 88 cm : Resiko Tinggi.
    Persentase penderita Obesitas berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada data berikut :

    • Umur 25 - 35 tahun, persentasenya 39,4% menderita obesitas.
    • Umur 36 - 45 tahun, persentasenya 43%.
    • Umur 46 - 55 tahun, persentasenya 50,4%.
    • Umur 56 - 65 tahun, persentasenya 42,5%, terlihat menurun karena banyak yang sudah meninggal pada kelompok umur 46 - 55 tahun.
     Cara untuk mengatasi Obesitas ada beberapa cara yaitu :

    1. Pemakaian obat-obatan, dimana pemakaian obat-obatan dapat digolongkan dalam beberapa golongan yaitu : Golongan Diuretika yang bekerja dengan cara mengeluarkan cairan dari tubuh sehingga beresiko mengakibatkan Dehidrasi dan Gagal Ginjal dimana yang turun bukan lemak tapi cairan tubuh. Golongan kedua yaitu Orlistat bekerja dengan memblok lemak dengan cara menghambat produksi enzim lipase, sehingga lemak tidak diproses tapi langsung dibuang akibatnya disamping Lemak, Vitamin dan Mineral yang dibutuhkan tubuh juga ikut terbuang, serta sering buang air besar secara mendadak, bahkan pada saat buang anginpun kotoran ikut keluar, disamping itu juga beresiko merusak kelenjar Usus. Golongan ketiga yaitu Dietilpropion menurunkan nafsu makan sehingga bisa berakibat kekurangan Nutrisi, berdebar-debar, pusing dan Depresi. Golongan keempat yaitu Sibutramin bekerja dengan menghambar nafsu makan dengan efek samping bisa menyebabkan Hipertensi, berdebar-debar, insomnia, sakit kepala. Golongan terakhir adalah dengan menyuntikkan semacam cairan yang mengandung HCG, yaitu suatu hormon yang terdapat pada air kencing ibu hamil yang diextract kemudian dikonsentratkan yang berfungsi untuk membakar lemak dengan cepat, tetapi efek sampingnya bisa terjadi retensi air dimana cairan tubuh tidak bisa keluar dan pada beberapa kasus terjadi kematian.
    2. Messoterapi dengan disuntik dibagian yang mengandung lemak, biaya lumayan tinggi dan cepat tapi tidak mengencangkan otot.
    3. LippoSuction, dibuat irisan dikulit dimana lemak disedot, efek sampingnya bekuan darah yang terjadi bisa menyebabkan stroke, bisa menimbulkan emboli (gelembung udara dalam darah) yang bisa menyebabkan kematian bila sampai di paru-paru dimana paru-paru akan langsung kempes dan tidak berfungsi.
    4. Olahraga yang teratur, karena sampai saat ini belum ada obat ataupun makanan yang bisa menggantikan fungsi dari olahraga.
    5. Mengatur Pola Makan bukan berarti  mengurangi jumlah makan secara ekstrim karena bisa berakibat sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Yang harus dikurangi bukan hanya jumlah makanan tapi lebih pada komposisi makanan yang harus lebih diatur, dimana yang harus dikurangi adalah Karbohidrat dan Lemak, sedangkan Protein, Vitamin dan Mineral yang tetap dikonsumsi dalam jumlah yang cukup agar tidak kekurangan gizi.
    6. Supplementasi, Program Diet yang tepat ditambah dengan Supplementasi hasilnya akan sangat bagus.
    Hal-hal apa saja yang diperhatikan untuk mencapai berat badan ideal dengan Program Diet + Supplementasi + Olahraga dapat dilihat sebagai berikut :

    • Jangan menggunakan Food Supplemen yang terbuat dari bahan kimia.
    • Harus yang Organik yang dibuktikan dengan Sertifikat Organik, karena tidak semua yang berasal dari luar negeri bagus.
    • Kandungan bahan aktifnya harus 95% dari aslinya.
    • Tidak menimbulkan efek samping seperti Gagal Ginjal dsb.
    • Jangan menggunakan Supplemen yang masih baru dan belum terbukti, dimana tahap-tahap pengembangan suatu supplemen harus mengikuti aturan dimana untuk 5-10 tahun pertama akan diujicoba dahulu di laboratorium dengan media Hewan, 5-10 tahun kedua masih dilakukan di laboratorium pada manusia. Setelah itu baru bisa dipasarkan dan tetap dimonitor dengan ketat selama 10-20 tahun kedepan, dan bila ditemukan adanya efek samping harus segera ditarik dari pasaran.
    • Jaminan Kualitas.
    • Halal, terutama yang berbentuk softgel, biasanya yang digunakan adalah dari sumsum babi karena harga dan biaya pemrosesannya murah, sedangkan yang halal menggunakan sumsum sapi yang biaya pemrosesannya lebih mahal.
    Ada beberapa tahapan dalam pemberian Supplementasi yaitu :

    1. Fase 1 : Nutrilite Fruit and Vegetable Fiber 3x1 10 menit sebelum makan, Nutrilite Lecithin E 3x1 sebelum makan. Protein Powder 2x1 gelas diantara waktu makan, 1 gelasnya lagi sebelum tidur, Double-X 2x1 setelah makan, Salmon Omega 3 2x1 setelah makan, CLA 500 3x2 pada saat berolahraga (kalau tidak berolahraga jangan diminum karena tidak akan ada gunanya).
    2. Fase 2 : Sama dengan Fase 1, ditambah Nutrilite Carb Blocker 3x1 10 menit sebelum makan.
    3. Fase 3 : Nutrilite Double-X 2x1 setelah maka, Nutrilite Salmon Omega 3 2x1 setelah makan, Protein Powder 1 gelas saat makan, Carb Blocker 1-2 tablet hanya saat akan banyak makan karbohidrat, ditambah Active 8  saat berolahraga.
    Adapun fungsi dari masing-masing Supplementasi dari Nutrilite diatas adalah sebagai berikut :

    • Fruit and Vegetables Fiber (FIBER BLEND) berfungsi untuk menyerap lemak, menurunkan kolesterol, bisa membersihkan sisa-sisa produk hewani yang masih tertinggal di lekukan-lekukan usus bisa bertahun-tahun lamanya sehingga bisa menyebabkan keracunan dengan gejala pusing, perut kembung seperti kena Maag, tidur tidak nyenyak, dan bau nafas yang tidak sedap. Untuk lebih optimal bisa juga ditambah dengan Positrim.



    • Lecithin E berfungsi untuk mengatasi pengerasan pembuluh darah yang mengakibatkan tekanan darah tinggi, penyumbatan pembuluh darah, perlemakan hati, menurunkan kolesterol, dan meningkatkan metabolisme.



    • Hi Protein mengandung Asam Amino Essential yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk regenerasi sel dalam tubuh yang terjadi dalam periode yang tidak sama antara 27-90 hari. Transportasi Gizi keseluruh tubuh.



    • Double-X diperlukan karena pada saat melakukan program diet tubuh akan sangat kekurangan Vitamin dan Mineral yang bersalah dari makanan, untuk itu harus diberi Double-X agar tubuh tetap tercukupi kebutuhan Vitamin dan Mineralnya sehingga tubuh akan tetap fit dan bugar, meningkatkan stamina dan memperbaiki DNA, Melindungi terhadap Radikal Bebas dan menurunkan kadar Homosistein (kadar Homosistein yang tinggi merupakan ciri-ciri orang akan terkena Stroke, Jantung, atau bahkan meninggal mendadak, maksimal 15).



    • Salmon Omega 3 untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserid, serta memudahkan transportasi nutrisi dari dan ke dalam sel karena dinding sel menjadi lunak akibat dari Omega 3.



    • CLA 500 sangat efektif untuk membakar lemak dan membantuk otot tapi harus disertai dengan olahraga.



    • Carb Blocker berfungsi untuk mengurangi penyerapan karbohidrat antara 50 - 75 %, yang bekerja dengan menetralkan enzim yang sudah dihasilkan dan tidak bekerja di level Sel sehingga tidak mengganggu Fungsui Kelenjar (Orlistat bisa merusak kelenjar).



    • Positrim untuk detoksifikasi usus, 1 porsi Positrim sudah sama dengan 1 porsi makanan tapi rendah kalori dan menimbulkan efek kenyang.



    Sumber Dari : CD Dr. Eddy Kristianto
    Untuk Informasi E-Mail ke solusisehatoptimal@gmail.com


    •